Tuesday, November 17, 2020


   SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

 “IMUNISASI POLIO”



 









Oleh:

ISTYA NINGSIH (13.010)

LAILA KHUSNUL A. (13.013)

NINDYA FITRIA K. (13.016)

RAHAYU PUJI ARMAASTUTI (13.019)



AKADEMI KEBIDANAN PGRI KEDIRI 

TAHUN 2016

SATUAN ACARA PENYULUHAN 

(SAP)


Topik : Imunisasi Polio

Sasaran : Pengunjung posyandu desa Jambean - Kras

Tanggal : 14 Maret 2016

Waktu : 08.30 WIB

Tempat : Posyandu 


Identifikasi Masalah

Polio disebabkan oleh virus dan telah ada beribu-ribu tahun. Polio telah disebut dengan banyak nama-nama yang berbeda, termasuk kelumpuhan anak-anak, kelemahan dari anggota-anggota tubuh bagian bawah (kaki-kaki dan tangan-tangan), dan spinal paralytic paralysis. Kita sekarang merujuk pada virus dan penyakit sebagai polio, yang adalah kependekan untuk poliomyelitis dan mempunyai asal usul Yunani: polios (abu-abu), myelos (sumsum), dan itis (peradangan). Penyakit polio ini termasuk penyakit yang menular. Penyakit ini menyerang pada setiap orang tanpa mengenal usia, namun 50% kasusnya terjadi pada anak berusia antara 3 - 5 tahun 

Polio disebbkan oleh enterovirus, poliovirus (PV) yang sangat infeksius, yang terutama mempengaruhi anak-anak muda dan disebarkan melalui kontak langsung orang ke orang, dengan lendir, dahak, feces, yang terinfeksi atau oleh kontak dengan makanan dan air yang terkontaminasi oleh feces dari individu lain yang terinfeksi. Virus berlipat ganda dalam sistim pencernaan dimana ia dapat juga menyerang sistim syaraf, menyebabkan kerusakan syaraf yang permanen pada beberapa individu-individu. 

Kabanyakan individu-individu yang terinfeksi dengan polio tetap asymptomatic atau mengembangkan hanya gejala-gejala mirip flu yang ringan, termasuk kelelahan, malaise, demam, sakit kepala, sakit tenggorokan, dan muntah. Kira-kira 2%-5% dari individu-individu yang terinfeksi terus mengembangkan gejala-geala yang lebih serius yang mungkin termasuk persoalan-persoalan pernapasan dan kelumpuhan. Sekarang ini, tidak ada penyembuhan untuk polio hanya vaksinasi dapat mencegah penyebaran dari penyakit, dan meskipun di dunia yang telah berkembang (negara maju) hampir tidak terdengar, secara global, polio tetap penyakit yang cukup umum.


Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan, peserta mengerti tentang penyakit polio dan mendorong orang tua untuk mengimunisasikan anaknya sesuai jadwal.


Tujuan Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan, peserta dapat mengetahui tentang:

Apa itu Polio

Penyebab Polio

Penularan Polio

Tanda dan gejala klinis penderita Polio                                        

Pencegahan Polio dan imunisasi Polio


Materi

Apa itu Polio

Penyebab Polio

Penularan Polio

Tanda dan gejala klinis penderita Polio 

Pencegahan Polio dan imunisasi Polio                                       


Metode

Ceramah dan tanya jawab.


Media

Leaflet


Kegiatan Penyuluhan

 

No Tahap/Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan sasaran    

1.




2.









3.






4.



Pembukaan :

3 menit



Pelaksanaan :

20 menit









Evaluasi :

5 menit





Terminasi :

2 menit Memberi salam pembuka

Memperkenalkan diri

Menjelaskan pokok bahasan dan tujuan  penyuluhan


Membagi leaflet

Menjelaskan apa itu penyakit Polio

Menjelaskan Penyebab Polio

Menjelaskan Penularan Polio 

Menjelaskan Tanda dan gejala klinis penderita Polio

Menjelaskan Pencegahan Polio melalui imunisasi polio


Menanyakan kepada peserta tentang materi yang telah diberikan, dan memberi reinforcement kepada peserta yang dapat menjawab pertanyaan.



Mengucapkan terimakasih atas peran serta  peserta

Mengucapkan salam penutup Menjawab salam

Memperhatikan

Memperhatikan

Memperhatikan


Memperhatikan

Memperhatikan


Memperhatikan


Memperhatikan


Memperhatikan



Menjawab pertanyaan




Mendengarkan






Menjawab salam

 

Evaluasi

Struktur

Peserta hadir ditempat penyuluhan

Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan 

Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya (SAP, leaflet)

Proses 

Masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan tugas.

Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.

Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan.

Peserta mengajukan pertanyaan dan mahasiswa menjawab pertanyaan secara benar.


 Hasil 

Para peserta mengerti penjelasan yang telah diberikan.



















MATERI PENYULUHAN  POLIO


Apa Itu Penyakit  Polio

Penyakit polio atau yang dalam istilah kedokteran disebut dengan poliomielitis adalah penyakit lumpuh yang disebabkan oleh virus polio. Virus polio ini termasuk dalam kelompok enteroviorus, famili Picornavirus. Jenis virus ini sangat tahan terhadap alkohol dan lisol, namun peka terhadap formaldehide dan larutan klor. Virus ini bisa mati dalam suhu yang tinggi namun bisa bertahan hidup selam bertahun - tahun dalam keadaan beku. Penyakit polio ini termasuk penyakit yang menular. Penyakit ini menyerang pada setiap orang tanpa mengenal usia, namun 50% kasusnya terjadi pada anak berusia antara 3 - 5 tahun 

B.    Penyebab Polio

Penyebabnya adalah virus polio. Virus masuk melalui mulut dan hidung, berkembang biak di dalam tenggorokan dan saluran pencernaan, lalu diserap dan diserbarkan melalui sistem pembuluh darah dan pembuluh getah bening. Jenis virus ini sangat tahan terhadap alkohol dan lisol, namun peka terhadap formaldehide dan larutan klor. Virus ini bisa mati dalam suhu yang tinggi namun bisa bertahan hidup selam bertahun - tahun dalam keadaan beku. 

C.    Penularan Polio

Penyakit polio menular melalui kontak antar manusia. Virus masuk ke dalam tubuh melalui mulut ketika seseorang memakan makanan atau minuman yang terkontaminasi tinja penderita penyakit polio atau bisa juga dari air liur penderita penyakit polio. Kemudian virus menginfeksi bagian usus yang kemudian memasuki aliran darah dan mengalir ke sistem saraf pusat sehingga bisa menyebabkan melemahnya otot serta terkadang menyebabkan kelumpuhan.

Virus masuk melalui mulut dan hidung, berkembangbiak di dalam tenggorokan dan saluran pencernaan, lalu diserap dan diserbarkan melalui sistem pembuluh darah dan pembuluh getah bening. 

Penularan virus polio secara umum terjadi melalui beberapa cara: 

1. Secara langsung dari orang ke orang 

2. Melalui percikan ludah penderita

3  Melalui tinja penderita.

D.   Tanda dan gejala klinis penderita Polio

Terdapat 3 pola dasar pada infeksi polio: 

 Infeksi subklinis 

Non-paralitik 

Paralitik

95% kasus merupakan infeksi subklinis. 

Poliomielitis klinis menyerang sistem saraf pusat (otak dan korda spinalis) serta berbagi menjadi non-paralitik serta paralitik. Infeksi klinis bisa terjadi setelah penderita sembuh dari suatu infeksi subklinis. 

Infeksi subklinis (tanpa gejala atau gejala berlangsung selama kurang dari 72 jam) 

Demam ringan 

Sakit kepala 

Tidak enak badan 

Nyeri tenggorokan 

Tenggorokan tampak merah 

Muntah 

Poliomielitis non-paralitik (gejala berlangsung selama 1-2 minggu) 

Demam sedang 

Sakit kepala 

Kaku kuduk 

Muntah 

Diare 

Kelelahan yang luar biasa 

Rewel 

Nyeri atau kaku punggung, lengan, tungkai, perut 

Kejang dan nyeri otot 

Nyeri leher 

Nyeri leher bagian depan 

Kaku kuduk 

Nyeri punggung 

Nyeri tungkai (otot betis) 

Ruam kulit atau luka di kulit yang terasa nyeri 

Kekakuan otot

Poliomielitis paralitik 

Demam timbul 5-7 hari sebelum gejala lainnya 

Sakit kepala 

Kaku kuduk dan punggung 

Kelemahan otot asimetrik 

Segera berkembang menjadi kelumpuhan

Lokasinya tergantung kepada bagian korda spinalis yang terkena

Perasaan ganjil/aneh di daerah yang terkena (seperti tertusuk jarum) 

Peka terhadap sentuhan (sentuhan ringan bisa menimbulkan nyeri) 

Sulit untuk memulai proses berkemih 

Sembelit 

Perut kembung 

Gangguan menelan 

Nyeri otot 

Kejang otot, terutama otot betis, leher atau punggung 

Ngiler 

Gangguan pernafasan 

Rewel atau tidak dapat mengendalikan emosi 

Refleks Babinski positif. 

E.    Pencegahan Penyakit Polio

Satu - satunya jalan yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit polio ini adalah dengan mendapatkan vaksinasi polio. Vaksinasi polio diberikan kepada bayi yang baru lahir kemudian dilanjutkan saat bayi berumur 2, 4, dan 6 bulan


F.   Imunisasi Polio

Imunisasi Polio adalah imunisasi yang diwajibkan pada awal usia anak. Meskipun penyakit polio saat ini dinyatakan tidak ada di Indonesia, tetapi harus tetap dilakukan pencegahan karena globalisasi dan perpindahan penduduk yang demikian cepat di dunia tetap berpotensi untuk mengancam. Terdapat 2 jenis vaksin polio: 

Vaksin Salk, merupakan vaksin virus polio yang tidak aktif 

Vaksin Sabin, merupakan vaksin virus polio hidup.



Usia Pemberian:

Saat lahir (0 bulan), dan berikutnya di usia 2, 4, 6 bulan. Dilanjutkan pada usia 18 bulan dan 5 tahun. Kecuali saat lahir, pemberian vaksin polio selalu dibarengi dengan vaksin DTP.

Efek Samping:

Hampir tak ada. Hanya sebagian kecil saja yang mengalami pusing, diare ringan, dan sakit otot. Kasusnyapun sangat jarang.

Tingkat Kekebalan:

Dapat mencekal hingga 90%

Indikasi Kontra:

Tak dapat diberikan pada anak yang menderita penyakit akut atau demam tinggi (diatas 38C); muntah atau diare, penyakit kanker atau keganasan, HIV/AIDS, sedang menjalani pengobatan steroid dan pengobatan radiasi umum, serta anak dengan mekanisme kekebalan terganggu.

 

  

 

No comments:

Post a Comment