Asuhan Kebidanan Komunitas Keluarga Tn. “R” Pada Ny. “I” Umur Kehamilan 14 minggu Usia 30 Tahun di Dusun Jambean Desa Jambean
Kecamatan Kras Kab. Kediri
Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kebidanan Komunitas
logo
Oleh:
RAHAYU PUJI ARMAASTUTI
NIM : 13.019
AKADEMI KEBIDANAN PGRI KEDIRI
TAHUN AKADEMIK 2015/2016
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Kerja Lapangan (Kebidanan Komunitas)
Di Desa Jambean Kecamatan Kras Kab. Kediri
MAHASISWA
RAHAYU PUJI ARMAASTUTI
NIM: 13.019
Mengetahui,
Pembimbing Lahan Pembimbing Institusi
Eni Hapipah, Amd. Keb
Anna Nurhidayati, S. ST
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) adalah rangkaian kegiatan masyarakat yang dilaksanakan atas dasar gotong royong dan swadaya dalam rangka menolong diri sendiri dalam memecahkan masalah untuk memenuhi kebutuhannya dibidang kesehatan dan dibidang lain yang berkaitan agar mampu mencapai kehidupan sehat sejahtera (Halimatus, 2015).
Keluarga merupakan unit terkecil dari Masyarakat, terdiri atas kepala keluarga, anggota keluarga lainnnya yang berkumpul dan tinggal dalam suatu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi , satu dengan yang lainnya saling tergantung dan berinteraksi, bila salah satu atau beberapa anggota mempunyai masalah kesehatan/keperawatan, maka akan berpengaruh terhadap anggota-anggota yang lain dan keluarga-keluarga yang ada disekitarnya, karena adalam kehidupan sehari-hari ia mempunyai ikatan yang tidak dapat dipisahkan oleh alam lingkungannnya dan masyarakat sekitarnya untuk memenuhi keperluan hidupnya.
Pada hakekatnya keluaraga diharapkan mampu berfungsi untuk mewujudkan proses pengembangan timbal balik rasa cinta dan kasih sayang antar anggota keluarga, antar kerabat, serta antar generasi yang merupakan dasar anggota yang harmonis karena merupakan rahmat dari Allah SWT, amanat dari Allah SWT, unsur kebahagiaan, tempat bergantung dihari tua dan penyambung cita-cita orang tua yang harus didik (majalah Dharma Wanita, 1993, No: 92; 65).
Mengenai Asuhan Kebidanan keluarga ini disesuaikan dengan kemampuan penyusunan agar dalam pelaksanaan dapat memberikan bantuan terutama yang dibahas pada laporan ini adalah tentang ibu dan anak (KIA). KIA ini meliputi kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu meneteki, imunisasi dan KB. Dalam hal ini mahasiswa dapat membantu masyarakat yang memiliki masalah kesehatan khusunya dalam keluarga, membantu mengatasi masalah tersebut bersama-sama masyarakat (keluarga) desa tersebut. Masalah kesehatan yang dapat muncul dalam masa yang dikatakan rawan bagi seorang ibu adalah pada saat hamil, bersalin, nifas, serta masa bayi dan balita.
Dalam laporan ini penyusun akan memberikan asuhan kebidanan pada keluarga Tn. R yang sudah 12 tahun menikah dan masih harmonis sampai saat ini.
Tujuan
Tujuan Umum
Setelah melaksanakan pembelajaran praktek komunitas diharapkan mahasiswa Akademi Kebidanan mampu melaksanakan manajemen kebidanan dan dapat secara nyata dalam memberikan Asuhan Kebidanan keluarga.
Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan pembelajaran praktek kebidanan komunitas diharapkan mahasiswa mampu melaksankan asuhan kebidanan komunitas pada keluarga, yaitu :
Pengkajian terhadap keluarga
Mengkaji masalah
Intervensi
Implementasi
Evaluasi
Batasan Masalah
Mengingat keterbatasan waktu, kemampuan dan pengetahuan dari penulis, maka penulis membatasi penulisan makalah ini pada Asuhan Kebidanan Komunitas Keluarga Tn. “R” Pada Ny. “I” Umur Kehamilan 14 minggu Usia 30 Tahun di Dusun Jambean, Desa Jambean, Kecamatan Kras, Kab. Kediri
Lokasi dan Waktu
Adapun lokasi dan waktu saat penulis melaksanakan asuhan kebidanan komunitas adalah di Dusun Jambean, Desa Jambean, Kecamatan Kras, Kab. Kediri. Pada tanggal 21 Maret 2016.
Metode Penulisan
Kepustakaan
Penulis membekali diri dengan membaca literatur yang berkaitan dengan topik komunitas dalam lingkup keluarga, kehamilan dengan segala permasalahannya.
Dokumenter
Untuk mendapatkan data yang akurat serta Asuhan Kebidanan komunitas yang baik dan berhasil mencapai tujuan, maka penulis mempelajari status pasien dan keluarga untuk mendapatkan data yang nyata demi tercapainya tujuan umum dan khusus.
Praktek Langsung
Penulis melakukan Asuhan Kebidanan komunitas untuk memberikan asuhan kebidanan pada keluarga dan memperoleh data melalui wawancara secara langsung pada klien dan keluarga serta menetukan pemeriksaan, melaksanakan asuhan kebidanan komunitas mengevaluasi, memantau keadaan klien dan keluarga.
Bimbingan dan Konsultasi
Penulis melakukan bimbingan dan konsultasi dengan pembimbimg praktek dan pembimbing pendidikan.
Sistematika Penulisan
BAB 1 PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan
Batasan Masalah
Lokasi dan Waktu
Metode Penulisan
Sistematika Penulisan
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Konsep Dasar Keluarga
Konsep Dasar Kehamilan
Konsep Dasar Kehamilan Resiko Tinggi
BAB 3 TINJAUAN KASUS
Pengkajian
Data Umum
Data Khusus
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Konsep Dasar Keluarga
Pengertian
Keluarga adalah suatu kelompok atau kumpulan manusia yang hidup bersama sebagai suatu kesatuan atau unit masyarakat yang terkecil dan biasanya tidak selalu ada hubungan darah, ikatan perkawinan atau ikatan-ikatan lain. Mereka hidup bersama dalam satu rumah (tempat tinggal). biasanya di bawah asuhan seorang kepala rumah tangga dan makan dari satu periuk (Nasrul Effendy, 1998 : 32).
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain (Dep. Kes. RI, 1998).
Dari kedua batasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa keluarga ini adalah :
Unit terkecil masyarakat
Terdiri dari dua orang atau lebih
Adanya ikatan perkawinan dan pertalian darah
Hidup dalam satu rumah tangga
Dibawah asuhan seorang kepala rumah tangga
Berinteraksi satu sama lain
Setiap anggota keluarga menjalankan peranannya masing-masing
Menciptakan dan mempertahankan suatu kebudayaan
Struktur Keluarga
Struktur keluarga ada bermacam-macam diantaranya adalah :
Patrilineal : Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.
Matrilineal : Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui garis ibu.
Matrilokal : Sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.
Patrilokal : Sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.
Keluarga kawinan : Hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena
Tipe/Bentuk Keluarga
Keluarga Inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak -anak.
Keluarga Besar (Extended Family) adalah keluarga inti ditambah dengan sanak saudara misalnya : nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan sebagainya.
Keluarga Berantai (Serial Family) adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
Keluarga Duda/Janda (Single Family) adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian.
Keluarga Berkomposisi (Composite) adalah keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama.
Keluarga Kabitas (Cahabitation) adalah dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.
Peranan Keluarga
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat kegiatan yang berhubungan dengan individu dalarn posisi dan situasi tertentu.
Peranan Ayah : ayah sebagai kepala keluarga dari istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pernberi rasa aman.
Peranan Ibu : sebagai istri dan ibu dari anak-anak. Ibu mempunyai peranan untuk mengurus rurnah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak- anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya.
Peranan Anak : anak-anak rnelaksanakan peranan psiko sosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial dan spiritual.
Fungsi Keluarga
Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga sebagai berikut :
Fungsi Biologis
Untuk meneruskan keturunan
Memelihara dan rnernbesarkan anak
Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
Memelihara dan merawat anggota keluarga
Fungsi Psikologis
Memberikan kasih sayang dan rasa aman
Memberikan perhatian diantara anggota keluarga
Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
Memberikan identitas keluarga
Fungsi Sosialisasi
Membina sosialisasi pada anak.
Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
Meneruskan nilai budaya keluarga
Fungsi Ekonomi
Mencari sumber-sumber penghasilan untuk rnemenuhi kebutuhan keluarga
Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk rnernenuhi kebutuhan keluarga
Menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga dimasa yang akan datang
Arti lain membagi fungsi keluarga sebagai berikut :
Fungsi Pendidikan. Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak.
Fungsi Sosialisasi Anak. Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
Fungsi Perlindungan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik.
Fungsi Perasaan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah keluarga menjaga secara instuitif. merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga.
Fungsi Religius. Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa ada kekuatan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini.
Fungsi Ekonomis. Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber-sumber kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain. Kepala keluarga bekerja untuk memperoleh penghasilan. mengatur penghasilan tersebut.
Fungsi Rekreatif Tugas keluarga dalam fungsi rekreatif ini tidak selalu harus pergi ke tempat rekreasi, tetapi yang penting bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga. Rekreasi dapat dilakukan di rumah dengan cara nonton televisi bersama, bercerita tentang pengalaman masing- masing dan sebagainya.
Fungsi Biologis. Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk meneruskan keturunan sebagai generasi penerus dari berbagai fungsi diatas 3 fungsi pokok keluarga terhadap anggota keluarganya adalah:
Asah adalah memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi manusia dewasa yang mandiri dalam mempersiapkan masa depannya.
Asih adalah memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan kepada anggota keluarga sehingga kemungkinan mereka tumbuh dan berkembang sesuai usia dan kebutuhannya.
Asuh adalah menuju kebutuhan pemelihara dan perawatan anak agar kesehatannya selalu terpelihara sehingga diharapkan rnenjadikan mereka anak-anak yang sehat baik fisik, mental, sosial dan spiritual.
Ciri-Ciri Keluarga
Diikat dalam suatu tali perkawinan
Ada hubungan darah
Ada ikatan batin
Ada tanggung jawab masing-masing anggotanya
Ada pengambilan keputusan
Kerjasama diantara anggota keluarga
Komunikasi interaksi antar anggota keluarga
Tinggal dalam suatu rumah
Konsep Dasar Kehamilan
Definisi Kehamilan
Kehamilan adalah dimulai dari konsepsi dengan lahirnya janin ke dunia luar. Lamanya normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) (Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal : 89).
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkambangan janin intra uterin mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. (Manuaba, 1994: 4).
Klasifikasi
Menurut usia kehamilan dibagi menjadi:
Menurut kehamilan per trimester
Trimester pertama : 0 – 14 minggu
Trimester kedua : 14 – 28 minggu
Trimester ketiga : 28 – 42 minggu
Menurut lama kehamilan
Kehamilan matur : 40 minggu
Kehamilan prematur : 28 - 36 minggu
Kehamilan postmatur : > 42 minggu
Gejala Kehamilan
Tanda-tanda Presumtif
Amenorhoe
Konsepsi dan nifas menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel degraaf dan ovulasi.
Mengetahui tanggal haid terakhir dengan perhitungan rumus Naegle dapat ditentukan perkiraan persalinan.
Mual (Nause) dan muntah
Pengaruh hormon estrogen dan terjadi pengeluaran asam lambung yang berlebihan.
Menimbulkan mual dan muntah terutama pagi hari yang disebut morning sickness.
Dalam batas yang fisiologis keadaan ini dapat diatasi.
Akibat mual muntah nafsu makan berkurang.
Ngidam
Wanita hamil menginginkan makanan tertentu.
Sincope atau pingsan
Terjadi gangguan sirkulasi ke daerah kepala menyebabkan iskemia susunan saraf dan menimbulkan pingsan. Keadaan ini akan menghilang setelah 16 minggu.
Payudara tegang
Pengaruh estrogen-progesteron dan somatomamotropin menimbulkan deposit lemak, air dan garam pada payudara.
Sering miksi
Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan sering miksi pada triwulan kedua sudah hilang.
Konstipasi
Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus sehingga menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.
Pigmentasi kulit
Sekitar pipi : Cloasma gravidarum
Dinding perut : Strie lividae, Strie nigra, Linea alba menghitam
Varises
Karena pengaruh estrogen dan progesteron, biasanya terjadi di sekitar genetalia eksterno, kaki betis, payudara. Akan menghilang setelah persalinan.
Tanda-tanda Kemungkinan Kehamilan
Rahim membesar sesuai usai kehamilan
Adanya tanda-tanda berikut:
Tanda Hegar : Pada pemeriksaan dalam teraba istimus dan persio lunak
Tanda Chadwik : Vulva dan vagina kebiru-biruan
Tanda Piscasek : Uterus membesar kesalah satu jurusan hingga menonjol jelas ke jurusan pembesaran
Tanda Braxton Hick : Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. Tanda
Suhu besar yang sesudah menstruasi tetap tinggi antara 37,2C – 37,8C adalah salah satu tanda akan adanya kehamilan.
Dengan tes kehamilan tertentu, yaitu dengan air kencing yang dipakai untuk menentukan adanya kehamilan dan dapat membantu diagnosis sedini mungkin.
Tanda Pasti Kehamilan
Ada gerakan janin dirasakan oleh ibu, 18 minggu untuk primi dan 16 minggu untuk multi dan 20 minggu dapat diraba oleh pemeriksa.
Terdengar DJJ dengan jelas dapat didengar sejak usia kehamilan18-20 minggu.
Teraba ballotement yaitu bagian yang melenting di dalam suatu kantung (uterus)
Perubahan Fisiologis Ibu Hamil
Uterus
Uterus bertambah besar disebabkan hypotermi dari otot-otot rahim, berat uterus naik secara luar biasa dari 30 gram menjadi 1000 gram. Peredaran darah rahim bertambah sesuai dengan bertambah besarnya rahim terjadi perlunakan serviks karena pembuluh darah dalam serviks bertambah.
Vagina
Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga wana selaput lendirnya membiru (tanda Chadwick). Reaksi asam pH 3,5-6,0 mempunyai sifat bakterisida.
Ovarium
Ovulasi terhenti. Masih tedapat korpus luteum graviditis sampai terbentuknya uri yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron.
Dinding perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robekan serabut elastis di bawah kulit, sehingga timbul striae gravidarum. Bila terjadi peregangan yang hebat misalnya pada hidramnion dan kehamilan ganda dapat terjadi diastasis rekti bahkan hernia. Kulit perut pada linea alba bertambah pigmentasinya dan disebut linea nigra.
Kulit
Pada daerah kulit tertentu terjadi hiperpigmentasi, muka ;cloasma gravidarum, payudara ; puting susu dan areola mammae, perut ;linea nigra.
Payudara
Membesar menyebabkan hipertrofi, sering mnyebabkan hipersensitivitas pada mammae. Dibawah kulit payudara sering nampak gamabaran-gambaran dari vena yang meluas. Puting susu biasanya membesar dan lebih tua warnaya dan acapkali mengeluarkan kolostrum.
Sistem Pernapasan
Kadang-kadang mengluh sesak dan pendek napas. Hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan ke arah diafragma akibat pembesaran rahim. Kapasitas paru meningkat sedikit selama hamil selam hamil seorang wanita hamil sesalu bernapas lebih dalam.
Saluran Pencernaan
Salivasi meningkat pada trimester I, meneluh mual dan muntah. Tonus otot-otot saluran percernaan melemah sehingga motilitas dan makan akan berada lebih lama dalam saluran makanan.
Tulang dan Gigi
Persendian panggul akan terasa lebih longgar, karena ligamen-ligamen melunak juga terjadi sedikit pelebaran pada ruang persendian. Apabila pemberian makanan tidak dapat memenuhi kebutuhan kalsium janin, kalsium maternal akan berkurang untuk memenuhi kebutuhan ini. Bila konsumsi cukup, gigi tidak akn kekurangan kasium. Apa yang disebut gingivitis kehamilan adalah gangguan yang disebabkan oleh faktor lain, misalnya hygiene yang buruk disekitar mulut.
Darah
Voleme darah bertambah, baik plasma maupun eritrositnya, tetapi penambahan volume plasma disebabkan oleh hidremia lebih menonjol hongga biasanya kadar Hb menurun. Batas fisiologis, Hb 10 gr%, eriterisit 3,5 juta/mm3, leukosit 8000-10000/mm3.
Metabolisme
Berat badan wanita hamil akan naik sekitar 6,5-16,5 kg. Kebutuhan kalori meningkat selam kehamila dan laktasi.
Asuhan Antenatal
Kunjungan pertama
Kunjungan pertama ibu hamil bagi bidan adalah untuk mengenal faktor resiko ibu dan janin. Bila dijumpai kelainan, baik pada pemeriksaan fisik maupun lab. perlu diberi tindakan khusus. Pada kunjungan pertama dilakukan:
Anamnesa
Pada wanita haid terlambat dan diduga hamil ditanyakan hari pertama haid terakhirnya (HPHT). Taksiran persalinan dapat ditentukan bila HPHT diketahui dan siklus haidnya teratur dengan menggunakan rumus Naegle, bila ibu lupa HPHT tanyakan tentang gerakan janin, untuk primi 18 minggu dan 16 minggu untuk multi.
Tanyakan riwayat kehamilan, persalinan dan nifas sebelumnya serta berat bayi yang pernah dilahirkan. Demikian pula riwayat penyakit yang pernah diderita. Disamping itu ditanyakan riwayat menstruasi.
Pemeriksaan umum
Pada ibu hamil yang datang pertama kali lakukan penilaian keadaan umum, status gizi, dan tanda-tanda vital, pada mata dinilai ada tidaknya ikterus pada sclera, konjungtiva, edema dan clousma. Periksa gigi untuk melihat adanya infeksi, periksa juga jantung, paru, mammae, abdomen, anggota gerak secara lengkap.
Pemeriksaan obstetri
Terdiri dari pemeriksaan luar dan pemeriksaan dalam. Sebelum pemeriksaan kosongkan kandung kemih, kemudia ibu diminta berbaring terlentang dan pemeriksaan dilakukan disisi kanan ibu.
Pemeriksaan Luar
Cara pemeriksaan yang umum digunakan adalah cara Leopold yang dibagi 4 tahap:
Leopold I : Untuk menentukan TFU sehingga dapat diketahui usia kehamilan dan untuk menentukan bagian pada fundus.
Leopold II : Untuk menentukan dimana letaknya punggung anak dan dimana letaknya bagian-bagian kecil.
Leopold III : Untuk menentukan apa yang terdapat di bagian bawah dan apakah bagian bawah anak ini sudah atau belum masuk PAP.
Leopold IV : Untuk menentukan apa yang menjadi bagian bawah dan seberapa masuknya bagian bawah kedalam rongga panggul.
Pemeriksaan Dalam
Guna pemeriksaan dalam adalah untuk mengetahui:
Bagian bawah janin
Kalau bagian yang terbawah adalah kepala dapat ditentukan posisi untuk UUB, dagu, hidung, orbita, mulut dan sebagainya.
Kalau letak sungsang dapat diraba anus, sacrum dan tuber ischii.
Pembukaan serviks, turunnya bagian terbawah janin.
Secara umum dapat dievaluasi keadaan vagina, serviks dan panggul.
Pelvimetri klinik
Pemeriksaan dalam memakai jari telunjuk dan jari tengah dengan mencoba meraba promontorium, bila teraba batasnya ditandai dengan telunjuk tangan kiri lalu telunjuk dikeluarkan dan diukur. Akan diperoleh konjungtiva diagnosis, bila dikurangi 1,5 cm diperoleh konjungtiva vera.
Pemeriksaan Panggul
Panggul luar
Distansia Spinarum biasanya 23 – 26 cm
Distansia Cristarum biasanya 26 – 29 cm
Conjungata Eksterna biasanya 15 – 20 cm
Distansia Tuburun biasanya 15 – 11 cm
Keliling panggul 80 – 90 cm
Panggul dalam
Biasanya dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan dalam.
Kunjungan Ulang
Jadwal kunjungan pada kehamilan 0-28 minggu dilakukan tiap 4 minggu; 28-36 minggu tiap 2 minggu; setelah 36 minggu dilakukan tiap minggu sampai bayi lahir. Setiap kunjungan dilakukan pengukuran berat badan ibu, tekanan darah, TFU, Leopold dan dengan DJJ.
Konsep Dasar Kehamilan Resiko Tinggi
Pengertian
Kehamilan resiko tinggi adalah keadaan yang dapat mempengaruhi optimalisasi ibu maupun janin kehamilan yang daihadapi (Manuaba, 1998 : 33)
Faktor resiko tinggi
Faktor non medis
Kemiskinan
Ketidaktahuan
Adat tradisi
Kepercayaan
Status gizi
Status sosial ekonomi
Lingkungan
Faktor medis
Penyakit-penyakit ini dan janin, kelainan obstetrik, gangguan plasenta, gangguan tali pusat, komplikasi persalinan penyakit neonatus dan kelainan enetik
Low-low risk
Adalah kasus-kasus baik pada kehamilan maupun dalam persalinan yang bukan/ tidak ada resiko
High low risk
Adalah kasus-kasus baik pada kehamilan maupun tidak ada lagi pada persalinan
Low high risk
Kasus-kasus tanpa resiko selama kehamilan, tetapi dengan resiko tinggi pada persalinan
High-high risk
Adalah kasus-kasus dengan resiko tinggi baik pada kehamilan maupun persalinan
Kriteria kehamilan resiko tinggi
Menurut Puji Rochayati
Primipara muda umur kurang 16 tahun
Primipara tua umur diatas 35 tahun
Primipara skunder dengan umur anak terkecil diatas 5 tahun
Tinggi badan < 145 cm
Riwayat kehamilan yang buruk
Pernah keguguran
Pernah persalinan premature, lahir mati
Riwayat persalinan dengan tindakan
Pre-eklamsi
Kehamilan dengan perdarahan
Kehamilan dengan letak salah/ kelainan letak
Kehamilan dengan penyakit ibu yang mempengaruhi kehamilan
Kurang darah
TB paru
Kencing manis
Penyakit menular seksual
Jantung
Bengkak pada muka/ tungkai dan tekanan darah tinggi
Hamil kembar dalam kandungan
Kehamilan lebih bulan
Letak sungsang
Letak lintang
Komplikasi kehamilan resiko tinggi
Anemia
Hipertensi
Penyakit jantung
Diabetes millitus
Obesitas
Penyakit saluran kencing
Penyakit hati
Penyakit paru
BAB III
TINJAUAN KASUS
FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA
PRAKTEK KEBIDANAN KOMUNITAS
AKADEMI KEBIDANAN PGRI KEDIRI
TAHUN 2016
Nama Mahasiswa : Rahayu Puji Armaastuti
Tanggal pengkajian : 21 Maret 2016
Jam : 11.15 WIB
PENGKAJIAN
DATA UMUM
Nama KK : Tn. “R” Dusun : Jambean RT / RW : 04 / 01
Daftar anggota keluarga
No Nama Anggota L / P Umur Pendidikan Agama Pekerjaan KB Sehat / Sakit
1 Rudiyuwanto L 41 th SMK Islam Kary. PG - Sehat
2 Indrawati N P 30 th SMA Islam IRT - Sehat
3 Adela P 11 th SD Islam Pelajar - Sehat
4 ABORTUS
5 Kevin L 5 th TK Islam Pelajar - Sehat
Denah rumah
Ruang tamu 1
Kamar 3
Ruang keluarga 1
Dapur 1
Kamar mandi 1
Karangan belakang
Genogram
Keterangan :
: Jenis kelamin perempuan
: Jenis kelamin laki-laki
: Hamil ini
: Garis hubungan ( pernikahan )
Tipe keluarga
Keluarga Inti
Status sosial ekonomi keluarga
Suami bekerja sebagai petani penghasilan setiap bln : Rp.1200.000
Istri sebagai IRT : - ( tidak berpenghasilan )
Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga sering menghabiskan santainya bersama-sama di ruang tamu sambil menonton TV.
Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
Keluarga bapak “A” dengan seorang istri dan 3 anak usia 14 tahun, 11 tahun dan hamil ini, berarti keluarga bapak “A” berada pada perkembanga, jarak sapiteng dengan sumber air ± 10 meter.
Karakteristik rumah
Rumah
Luas : 12 m x 4 m
Jenis rumah : Tersendiri
Letak : Jauh dari vektor
Dinding : Tembok
Atap : Genting
Lantai : Tekel
Cahaya : Terang
Vasilitas : Cukup
Jendela : Ada
Kebersihan : Cukup bersih
Jumlah ruang : 6
Karakteristik tetangga dan komunitas RT
Keluarga bapak “A” ramah terhadap tetangga, rukun dan selalu berpartisipasi terhadap lingkungan rumah.
Pola komunikasi keluarga
Hubungan antar anggota keluarga cukup baik, meskipun kadang terjadi percecokan antar anggota keluarga, hal tersebut tidak pernah terjadi berlarut-larut lama.
Struktur peran keluarga
Dalam keluarga yang menonjol dalam mengambil keputusan atau memutuskan permasalahan adalah kepala keluarga yang sebelumnya dimusyawarahkan dengan istri.
Fungsi keluarga
Keluarga adalah tempat mengadu segala masalah 1 sama lain dan juga dalam menjalankan tugas keluarga dalam bidang kesehatan sehingga apabila timbul masalah-masalah keluarga sebagai berikut :
Kurangnya pemahaman tentang kehamilan resti.
Mungkin karena kurang pengetahuan keluarga.
Managemen kesehatan keluarga
Bila dalam keluarga ada yang mengalami sakit 3 bulan terakhir, isilah kolom berikut :
Nama Jenis penyakit Diderita sejak Pengobatan ya / tidak, kalau ya di tulis obatnya
- - - -
Kematian anggota keluarga 1 tahun terakhir : ada / tidak
Kalau ada isi kolom berikut :
No Nama Sebab kematian
- - -
Pola integrasi keluarga
Penanggung jawab keluarga : Tn.”A” / Hubungan di keluarga suami ( kepala keluarga ).
Pengambil keputusan di keluarga : Tn.”A” / Hubungan di keluarga suami ( kepala keluarga ).
Pola penggunaan fasilitas oleh keluarga :
Puskesmas Dokter praktek
Polindes Perawat
Rumah sakit Bidan praktek
Stres dan koping keluarga
Tidak ada
Keikutan keluarga dalam organisasi masyarakat
Karang taruna Dasawisma
Yasinan Lain-lain
DATA KHUSUS
PUS / WUS
Apakah di dalam keluarga terdapat pasangan usia subur ( PUS : Ya / tidak )
Kalau ya, berapa jumlahnya : 1
Apakah di dalam keluarga terdapat wanita usia subur ( WUS : Ya / tidak )
Kalau ya, berapa jumlahnya : 1
Ibu hamil
Apakah di dalam keluarga terdapat ibu hamil : Ya / tidak
Kalau ya : lengkapi persyaratan berikut :
Apakah mempunyai buku KIA : Ya / tidak
Apakah resiko tinggi : Ya / tidak. Stiker P4K ada / tidak, di tempel ya / tidak
Berapa skor puji rochyati : 10
Alasan resiko tinggi : hamil (2), terlalu tua (4), anak terkecil > 10 tahun (4) = skor 10
HPHT : 5 - 8 - 2015
Berapa TB dan BB : 150 cm dan 63 kg
Apakah ibu sudah imunisasi TT : Ya / tidak : lengkap / belum
Bagaimana riwayat kesehatan yang lalu :
Apaka ibu rutin ANC : Ya / tidak
Sebutkan tanggal dan status TT, TT long live / tidak
( status TT terakhir apa ? T5 dan tanggal 3 – 9 - 2015 )
Bagaimana riwayat kesehatan yang lalu :
Apakah ibu rutin ANC : Ya / tidak
Kalau ya :
Kontak pertama klai dengan tenaga kesehatan pada UK berapa ? UK 4 mg
Tempat ANC : Puskesmas / bidan / dokter / RS / dukun
Hasil pemeriksaan terakhir : taa, TD : 100 / 70 mmHg, BB : 64 kg, UK : 28 2/7 mg, TFU : 29 cm, let. Kep, belum masuk PAP, DJJ : 144 x/menit
Apakah keluhan ibu sekarang : tidak ada keluhan
Bagaimana pengetahuan ibu / keluarga tentang kehamilan : ibu sudah tau tentangg kehamilan ini dan sudah tau cara merawat dirinya.
Bagaimana status gizi bumil : baik / buruk
Berapa ukuran LILA ibu hamil : 28 cm
Kenaikan BB ibu pada saat hamil : 7 kg
Apakah ibu anemia : Ya / tidak, berapa kadar Hb : 12,4 gr%
ANALISA DATA
DATA FOKUS MASALAH KESEHATAN KELUARGA
Kurangnya pengetahuan ibu tentang kehamilan resiko tinggi Ny.”A” usia 41 tahun G3 P2002 dengan kehamilan resiko tinggi
TEKNIK PENAPISAN
No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1 Sifat masalah ancaman kesehatan 1/1 x 1 1 Ancaman kesehatan bagi bumil resti, bila tidak segera di tangani
2 Kemungkinan masalah dapat di ubah sebagian 1/1 x 2 2 Keluarga menyadari masalah dapat di ubah
3 Potensi masalah untuk dicegah : cukup 1/1 x 1 1 Keluarga menyadari masalah tidak mudah untuk di ubah karena kurangnya pengetahuan terhadap kehamilan resiko tinggi
4 Menonjolnya masalah.
Masalah berat harus segera ditangani
1/1 x 1 1 Keluarga menganggap masalah kurangnya pengetahuan tentang kehamilan resti merupakan masalah yang harus segera di tangani
Jumlah skor 5
PERENCANAAN
Tujuan Rencana kegiatan Volume kegiatan Sasaran Alat
Setelah dilakukan penyuluhan tentang kehamilan resiko tinggi keluarga mengerti tentang arti pentingnya pengetahuan tentang kehamilan resiko tinggi
Keluarga mengerti tentang macam-macam kehamilan dengan resiko tinggi
Keluarga mengerti tentang bahaya kehamilan dengan resiko tinggi
Keluarga mengerti tentang cara menyekor kehamilan dengan resiko tinggi
Keluarga mengerti tentang cara memantau kehamilan dengan resiko tinggi Memberikan penyuluhan tentang kehamilan dengan resiko tinggi, macam-macam kehamilan dengan kehamilan resiko tinggi, tanda bahaya kehamilan dengan resiko tinggi, cara memantau kehamilan dengan resiko tinggi 2x kegiatan 1 keluarga 4 anggota keluarga Liflet tentang kehamilan resiko tinggi